Alhamdulillah makin termotivasi,,makasiih banget pak atas jawabannya. Untuk pemesanan buku lewat mana yak? untuk kedua seri sampai semarang total brapa?
Comment on Buku SAP2000 Seri 2 by Fernanda Niko
Comment on Buku SAP2000 Seri 2 by Purbo
Comment on Buku SAP2000 Seri 2 by MArthin
apa msih ada stok bukunya lagi? mau pesan juga…
Comment on UTF versus Mesh by ODIQ
Mohon bantuanya pak purbo,saya mahasswa teknik sipil yg sedang mengerjakan tugas akhir tentang perbandingan softwre sap2000 dan etabs,,
Disini yg saya tanyakan,apakah bisa antara SAP dan ETABS menghasilkan gaya dalam yg hasilnya sama ???
Klo tidak bisa,, berapa toleransi yg sebaikny untuk perbedaan hasilny ???
Hasil perhitungan saya berbeda pak,, hasilny sekiar 0,3 – 1 kn.m perbedaanya
Mohon d respon pak …
Comment on Buku SAP2000 Seri 2 by Purbo
Comment on UTF versus Mesh by Purbo
Comment on Buku SAP2000 Seri 2 by rido setiawan
Assalamualaikum, pak mau bertanya bagaimana analisis beban gempa pada struktur gedung yang mempunyai basement? terima kasih
Comment on Buku SAP2000 Seri 2 by Purbo
Comment on PPPURG v 3.0.0 by Bustam Mustafa
Asl. Alk. Wr. Wbr.
Mohon nanya Pak Cara Perhitungan Dinding Penahan Tanah Sistem Komposit antara Beton dengan Pasangan Batu
Comment on PPPURG v 3.0.0 by Purbo
Wa’alaikumsalam Wr. Wb., mungkin bisa lebih jelas sistem kompositnya seperti apa ya pak?
Comment on UTF versus Mesh by odiq
terima kasih pak purbo udh respon pertanyaan saya, untuk hasil antara sap dan etabs saya sdah bsa menyamakan hasilnya, letaknya di jumlah meshing,, jlh msing ny di samakan ukuran 2×2,,
tapi saat ukuran 10×10 msing ny, hasilny berbeda pak
jadi pertanyaan saya, meshing ini penjelasany gmn sh pak ???
saya bngung meshing 10×10 itu, ataupun 2×2 itu , mksd nya ap pak ??
tolong d bntu penjelasny pak
Comment on UTF versus Mesh by Chikenz Bikers
untuk hasil antara sap2000 dan etabs, saya sdh bisa menyatakan hasilny, meshing area ny jadi 2×2
pertnyaan sya selnjutnya meshing are ini penjelasan manualnya gmn pak ??
apakah meshing area ini adalah penyalurn pembebanan dari plat ke balok,apakah sama dengan metode amplop ??
kenapa saat meshing area 10x 10 hasl gaya dalam yang dikeluarkan berbeda pak ???
Comment on UTF versus Mesh by Purbo
Comment on Error oh error by Gelfone
Selamat pagi Purbo.
Sebelumnya sy pribadi mengucapkan Minalaidin Walfaizin mohon maaf lahir dan batin.
Dalam Analisis Struktur gedung terhadap gempa jika Waktu Getar Struktur T1 sdh lebih besar dari waktu getar gedung tersebut meskipun sdh memakai Bracing sekalipun, apakah model struktur harus di rubah?? Kasus ini terjadi pada menara baja setinggi 31 meter termasuk rangka atap (5m×5m). Menara gereja pak, yang seperti di mesjid itu. Sy sdh memasang Bracing diagonal dari lantai 2 sampai lantai 6. Apakah harus pakai outrigger Belt Truss saja pak??
2. Jika rasio tinggi total gedung/panjang denah gedung lebih besar 3, maka beban horisontal gempa terpusat di puncak gedung di input di Sap khusus dan berlaku untuk Analisis dengan Statik Ekivalen saja pak?? Untuk Analisis dengan RS atau Time History ini tidak berlaku kan pak??
3. DI assign menu ada option Meshing untuk Frame (balok di meshing). Tujuan Meshing Balok mungkin prinsipnya sama dengan Pelat juga ya pak? Apakah dalam struktur gedung option ini perlu di libatkan dalam analisis struktur??
Comment on Error oh error by Purbo
Terima kasih, mohon maaf lahir dan batin juga, maaf baru membalas, maklum baru liburan.
Untuk waktu getar, maksud anda mungkin T1 struktur melebihi syarat maksimum SNI gempa 2002? Saya asumsikan struktur menaranya dengan profil baja IWF, lalu diberi bracing silang? Syarat batasan waktu getar tsb kalau diterapkan untuk struktur sederhana memang menjadi agak memberatkan, dan setahu saya di SNI yang lebih baru (2012) syarat batasan tidak termasuk (ada syarat mengenai waktu getar namun untuk cek base shear). Sebenarnya syarat tsb untuk membantu membatasi defleksi yang berlebihan yang bisa berpengaruh pada gaya dalam elemen, menurut saya jika selisihnya tidak terlalu jauh kemungkinan masih dapat digunakan.
Yang dimaksud dengan beban untuk rasio tinggi:panjang adalah efek ‘beban cambuk’, di mana ada tambahan beban pada puncak bangunan yang diterapkan secara bersamaan dengan beban gaya gempa per lantai pada hitungan beban gempa statik ekuivalen, tidak untuk analisis dinamik.
Option auto-mesh pada frame fungsinya mirip pada elemen shell/luasan, yaitu membagi elemen dalam pias-pias yang lebih kecil. Secara default, auto-mesh pada frame aktif pada pilihan nodal dan pertemuan dengan elemen frame lainnya (bisa cek dengan klik kanan). Jadi, misal ada nodal pada frame tsb, atau bersilangan dengan frame lain (misal balok induk dengan balok anak), maka otomatis frame akan dibagi lagi pada lokasi tsb. Option default tsb sudah mencukupi untuk sebagian besar kasus, namun jika diperlukan maka dapat ditambahkan lagi, misal analisis tiang fondasi dengan line spring, maka frame tiang perlu dibagi lagi dalam beberapa pias agar analisis bisa lebih detail. Pada kasus sederhana, umumnya analisis dapat langsung dilakukan tanpa tambahan mesh lagi.
Comment on Error oh error by Gelfone
Selamat siang pak Purbo,
Saya ingin bertanya sekaligus sharing sama bapak sebagai Senior Engineering.
1. Saya mencoba menganalisis gedung struktur baja yang bentuknya geometriknya seperti dua buah gedung tapi satu tetap kesatuan. Di bagian depannya itu bentuknya seperti gedung kantor dan di bbagian belakang membentuk Gudang Type Gable Frame. Dalam Analisis saya memperhitungakan Atapnya (bentangan 29 meter WF 300 sudut 45 derajat). saat saya analsis sekaligus seluruh Struktur tersebut (saya memodelkan bentuk sesungguhnya Gedung tersebut kedalam Sap 2000 termasuk memodelkan atap dan Gording secara langsung membebani Kuda-kuda Gable) dengan memerhitungkan beban Gempa Dinamik, maka Gable Framenya Tidak aman termasuk Gording. Tetapi saat saya mencoba menganalisisnya secara terpisah, Kuda-kuda Gable Frame tersebut aman termasuk gordingnya. (hanya dengan memperhitungkan beban Angin, berat sendiri dan beban hidup).
NAh, dalam analisis apakah kuda-kuda gable Frame tersebut lebih baik kita pisahkan saja pak dengan gedung Utama bagian depan (4 Lantai) agar aman???
2. Selama saya kuliah, biasanya Atap hanya di perhitungkan terhadap Beban Angin dan Hidup sementara TIDAK di perhitungkan terhadap beban gempa baik Statik EkiValen maupun Dinamik Termasuk Gudang Gable Frame. Kalau saya Analisis secara terpisah hanya untuk kuda2 Saja dalam bentuk 3D (tidak termasuk kolom Gable frame) mungkin struktur tersebut Aman meskipun di kenakan beban Gempa, tetapi kalau semua sekaligus saya Analisis warnaya merah dan muncul ratio yang besar meskipun Nilai Lateral Bukling Ratio (LTB) sdh di masukan.
kalau menurut bapak bagaimana terhadap Dua POKOK MASALAH SAYA DI ATAS.
3. YAng terakhir pak. Kalau di tabel Baja kan kita tinggal pilih ukuran baja sesuia di tabel tersebut, tapi kalau kita mau ukuran sendiri, apakah ada rumus2 untuk menghitung ketebalan Badan, Sayap dan tinggi Profile baja pak? atau apakah kita tentukan sesuka hati seperti menetukan ukuran kolom beton pak?
Terima kasih sebelumnya,
Wassalam
Comment on Error oh error by Purbo
Saya coba jawab berdasar yang saya ketahui, karena kalau dianggap senior engineer kok saya rasa masih ada yang lebih senior lagi.
Sebelum ke masalah teknis, saya ingin komentar dulu ke sudut atap: 45 derajat. Sudut ini saya kira curam sekali, sehingga tinggi puncaknya juga akan menjadi tinggi (untuk bentang 29 m bisa mencapai sekitar 15 m). Umumnya gable frame dipakai sudut kecil bisa kurang dari 20 derajat, tergantung juga dari penutup atap kadang ada persyaratan sudutnya juga.
Untuk pemodelan struktur gedung, perlu dicermati juga apakah kedua bangunan (kantor depan dan gudang belakang) memang pelaksanaannya akan dipisah atau akan digabung. Jika akan dipisah maka perlu dihitung jarak celah/dilatasi (terutama bila bentuknya tidak beraturan), jika akan digabung maka analisis bisa menjadi satu kesatuan. Kemudian, untuk struktur atap dan kolom, karena strukturnya adalah gable frame, maka analisis sebagai satu kesatuan (berbeda jika struktur atapnya rangka batang atau truss maka bisa dianalisis secara terpisah). Hal ini sekalian untuk menjawab butir selanjutnya. Namun, elemen gording dianalisis secara terpisah saja (tidak masuk ke model struktur gedung/atap), dihitung dengan hitungan manual saja sudah mencukupi, lalu reaksinya bisa dilimpahkan pada struktur gable frame. Jika dimodelkan juga, kemungkinan akan menjadi ikut menanggung gaya-gaya yang semestinya ditanggung oleh gable frame (gording hanya untuk menahan beban vertikal atap dan beban hidup hujan/orang saja, limpahan beban reaksi gording, beban angin, gempa ditahan oleh gable frame) sehingga jika gording ikut dimodelkan akan bisa menjadi tidak aman. Sedangkan untuk mengatasi batang yang tidak aman, bisa coba elemen batang dipisah menjadi beberapa elemen kecil (divide frame) karena panjang total dianggap sepanjang batang dari nodal ke nodal, sehingga pembagian akan bisa mereduksi panjang tekuk (panjang pias elemen kecil bisa disesuaikan dengan jarak stiffener).
Untuk profil baja umumnya memang dipakai tabel dari produsen, terutama untuk struktur-struktur yang relatif umum, paling tidak karena dua alasan: dimensi profil umumnya sudah dicek terhadap ketahanan tekuk lokalnya (dalam artian pengaruh kelangsingan plat sayap, badan, dll. tinggal cek tekuk kekakuan tekuk lateral dll. tergantung beban dan bentangan); dan ketersediaan stok material yang berarti waktu order dan pengerjaan tidak akan memakan waktu terlalu lama (jika dipakai profil ukuran sendiri maka perlu waktu perakitan sendiri yang akan lebih lama, selain itu produsen juga akan meminta syarat jumlah order minimum). Pada beberapa struktur lain, misal struktur jembatan girder, kadang dipakai profil bentukan sendiri (istilahnya plate girder) karena profil yang ada umumnya masih kurang memadai, dengan elemen pelat sayap dan badan dirangkai dari pelat-pelat terpisah. Jadi kalau mau desain profil sendiri, perlu cek ketahanan tekuk lokal tiap elemen (cek di SNI baja), juga jumlah order mesti memenuhi syarat minimum dari produsennya. Hal ini berbeda dengan struktur beton bertulang, karena dari sisi dimensi yang perlu disesuaikan adalah hanya dimensi bekisting saja.
Comment on Error oh error by Gelfone
Mantap pak Purbo. Saya juga satu pemahaman dengan bapak hanya saya memastikan pemahaman ini agar jangan menyesatkan adik2 Civil yang lain jika ditanya.
Di buku Sap 2000 Seri 2 itu kombinasi beban gempanya tidak disertakan 30% ya pak atau 30% saat input RS di Analysis Caseya pak??
Dan kalau saya Input beban Gempa arah x 100% di tambah 30% Y dan Arah Y 100% ditambah 30% arah x pada input REsponse Spektrum di Analysis Case maka waktu di Option Kombinasi Pembebanan saya tidak perlu lagi kan pak untuk buat RS 100% arah X dan 30% arah Y dan Sebaliknya?? Ini untuk Metode RS…. bagaimana kalau untuk Kombinasi beban gempa Ekivalen pak?? Arah X dan Y apakah saat di Analysis Case Response Spektrum sdh kita buat Arah X100% dan Y 30% (Untuk RSX) dan Sebaliknya untuk RS Y, apakah Combination beban gempa Ekivalen harus ki buat juga 100% arah X di tambah 30% arah X atau tetap saja satu arah pak?
Untuk buku Sap yang untu jembatan baja kapan di publikasikan pak??
Wassalam
Gelfone
Comment on Error oh error by Purbo
Di buku Seri 2 diberikan contoh pada analysis case diberikan hanya masing-masing pada arah X dan Y secara terpisah, baru kemudian pada kombinasi digabung 100% arah utama dan 30% arah tegak lurusnya. Cara lain bisa juga pada analysis case sudah digabung 100% arah utama dan 30% arah tegak lurusnya, tapi pada kombinasi tidak perlu digabungkan lagi. Jadi, intinya penggabungan arah hanya cukup sekali saja, bisa pada analysis case atau load combination, jangan sampai dobel. Jika memungkinkan, disarankan pada analysis case hanya pada satu arah X dan Y saja baru digabung dalam kombninasi, agar bisa memudahkan dalam penelusuran output jika diperlukan nantinya, tapi terserah pada penggunanya mau memakai yang mana asal benar penerapannya. jika Hal serupa juga berlaku untuk kasus beban gempa statik maupun time history. Untuk seri selanjutnya masih dalam proses penyesuaian dengan SNI baja baru, jadi harap bersabar.
Comment on Error oh error by daniel mogi
Selamat Malam bapak Purbo,
Saya mahasiswa Teknik Sipil Politeknik Negeri Manado,
Saya sedang mengerjakan T.A dengan bantuan SAP2000 dan sudah memodelkan suatu sruktur dengan petunjuk buku bapak serta arahan dosen pembimbing, setelah itu saya lakukan “Design Concrete” dengan Design Code ACI-318-11 yang faktor reduksi kekuatannya disesuaikan dengan SNI-2847-2002, saya menemukan error o/s #45 “shear stress due to shear force and torsion together exceeds maximum allowed” pada beberapa elemen balok, solusinya memang sudah saya temukan dengan memperbesar ukuran penampang balok tersebut, namun setelah saya periksa elemen balok yang error tersebut dengan persamaan 61 dari SNI-2847-2002 :
√(Vu/(b*d))^2+((Tu*Ph)/(1,7*Aoh^2))^2 ≤ ϕ(((Vc/(b*d))+((2/3)*√f’c))
Berdasarkan kontrol manual tersebut tegangan akibat Vu dan Tu masih dibawah batas ijin berbeda dengan pesan warning dari SAP2000 yang menyatakan element tersebut o/s.
untuk pemodelannya sendiri serta input beban dan material sudah periksa kembali, dan tidak ditemukan permasalahan.
untuk itu mohon pencerahannya dari bapak Purbo untuk kasus ini